"Dia cerewet tapi ganteng." Rima tertawa seraya menatap ke arah suaminya. Suaminya juga ikut tertawa dan mengedipkan matanya. Merasa bangga dipuji oleh istrinya. "Ganteng tapi ceweret. Huh!" Wajah Zia cemberut. Yang lain tertawa melihat wajah Zia yang cemberut. Wajah cemberut kyai justru membuat mereka merasa lucu bukannya takut. "Jangan cemberut begitu, Sayang. Nanti banyak yang naksir Zia. Kasihan Paman Risman harus berjuang mempertahankan Zia." El membujuk putrinya dengan lembut. Agar tidak cemberut. "Zia tidak perlu diperjaungkan oleh Paman Risman. Zia kan memang pacarnya Paman Risman." Zia bicara asal saja. Risman datang ke rumah mereka dan ikut duduk di ruang makan. "Paman, aku tidak usah diperjaungkan ya. Aku akan tetap jadi kekisah Paman. Sebentar lagi jadi istri Paman." Ka