"Serius, Tuan tidak perlu saya? Nanti kalau Non Ami rewel bagaimana?" tanya Winda meyakinkan lagi, saat kubilang hanya akan pergi berdua dengan Ami. "Tidak perlu. Siapkan saja keperluannya, biar aku yang urus sisanya," jawabku sembari menggandeng tangan Ami. Kami sudah selesai bersiap, dan sedang turun menuju garasi. "Sudah siap semua, Tuan. Di koper ini," katanya, sembari mengikuti kami berdua. "Papa, Bu Pia jadi ikut, 'kan?" tanya Ami. "Iya." Aku segera menggendong Ami begitu sampai di depan garasi. Pak De sudah menyiapkan mobil dan memarkirnya di luar. "Taruh di bagasi," kataku pada Winda, agar meletakkan bawaan Ami ke sana. "Silakan, Tuan," kata Pak De sembari membukakan pintu. "Makasih, Pakde." Ami kuletakkan di depan, kemudian kupasangkan Seatbelt. "Ini kuncinya, Tuan," kat