Di ruangan keluarga kakek Hans tampak terus berbicara dengan Air dan juga dua orang laki-laki berpakaian rapi yang merupakan orang kepercayaan sang kakek. Lelaki tua yang masih tampak gagah itu terlihat begitu marah, lalu tiba-tiba dengan santainya Rain datang dengan wajah kusut bangun tidur masih memakai pakaian rumahanya sementara yang lain sudah rapi dan formal. “Pagi semua.” sapa laki-laki itu menduduki sebuah tempat duduk tepat disebelah Air. Kakek langsung berhenti berbicara, ia menatap Rain dengan sinis seperti siap menghajarnya, “Santai sekali anak muda, kau seolah tidak membuat masalah.” Rain merekahkan senyumannya.“Sepertinya kali ini aku membuat sebuah keputusan yang baik yaitu memutuskan semua kerja sama kita dengan mereka, hampir puluhan tahun kita bekerja sama dengan tu