Gabina mengulum senyuman atas gombalan Rain, ia pun membiarkan tangannya di genggam suaminya itu untuk kemudian mendengarkan pesan yang akan bapak sampaikan terlihat sangat serius itu. “Bapak mau menyampaikan apa pak? Sepertinya serius?” Lihat Gabina wajah menua bapak itu. “Ah sepertinya bapak sudah pernah menceritakannya denganmu.” “Sudah pernah menceritakannya?” Dahi Gabina berkerut tidak ingat apapun. “Bapak ingin pulang kerumah nenek, keinginan bapak untuk melihat kamu memiliki pasangan sudah selesai. Nanti rumah ini mungkin bisa disewakan atau dibiarkan gitu aja tapi kalian sering-sering melihat dan berkunjung.” “Resepi? Bukankah saya dengar Kakek sudah kesini membahas resepsi.” “Ya mungkin setelah resepsi itu, tapi jika masih lama bapak mungkin pulang aja dulu.” “Dimana