Pagi ini Gabina serasa malas menjalani aktivitas, ingin rasanya meminta agar hari terus malam, namun mana mungkin. Pagi-pagi suara bapak sudah berisik, apa lagi suara televisinya. Gabina kembali merenung sebelum keluar kamar, hari ini keputusannya akan menjadi awal untuk kehidupannya, entah itu dia akan menerima atau pun menolak. Tidak tahu bagaimana keadaan Rain sekarang, siapa pengirim foto itu? Gabina terus merenung bertopang dagu disana. Sampai akhirnya Gabina melirik pada ponselnya, dia lupa ada janji dengan Teana akan datang kerumahnya untuk mengerjakan sesuatu disana. Gabina berfikir dia akan lari sebentar dari masalah dan pertanyaan bapak. Entah apa yang membuat bapak menyetujui lamaran keluarga Rain, padahal Gabina sendiri masih terus memusingkan keadaan bapaknya itu yang se