Segala sakit yang terpendam kembali ia ungkap ulang, Rain sudah mendengar ini saat mabuk namun dia antara sadar dan tidak sadar. Kali ini Rain cukup mendengar itu dengan jelas, ia lalu melihat kepada bapak Bina yang penuh tawa itu, lalu bergantian melihat lagi pada Gabina yang mendadak murung dan membisu. Sedalam itu luka Gabina? Separah itu dampaknya? Sungguh Rain tidak pernah berfikir kesana, pantas saja Gabina pingsan saat mereka kembali bertemu, pantas saja reaksi Gabina selalu seperti orang yang takut saat mereka berinteraksi. Para keluarga disana tampak mempersiapkan semuanya, ruangan besar perawatan itu sedikit ditambahi beberapa tempat duduk, sembari menunggu pakaian untuk Gabina tiba. “Ma!” Panggil Rain kepada sang mama. “Ya nak!” Maruna lalu berjalan menghampiri anaknya