155. Sandra: Siapa Papaku?

1119 Kata

“Aku tidak ingin mama merasa malu di depan kedua orang tua dari Raden. Maka dari itu, aku tidak mengatakan yang sebenarnya dan mengiyakan ucapan mama.” Sandra menunduk merasa bersalah karena telah berbohong. Rudi dan Meisya saling menatap dan tak memberi komentar. “Jadi, dia menuduh kami yang melukaimu?” Bu Juki memeluk pada Sandra langsung yang sedang duduk di sampingnya. Meisya terharu melihat reaksi Sandra yang begitu menyayangi ibunya. Namun ia tak habis pikir jika Alya seperti itu. Dia pikir jika anaknya tidak akan mengingat apa pun dan bisa diajak berbohong. Padahal melihat Sandra yang selama ini sangat dewasa dibanding gadis seusianya, menunjukkan jika pikiran Sandra sangat cerdas dalam memahami situasi orang dewasa. Meisya merasa kasihan dengan Sandra yang memiliki ibu seperti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN