154. Penyesalan Bu Juki

1061 Kata

“Bu Juki itu nenekmu?” tanya Rudi pada Sandra yang berdiri di dekat Meisya. Gadis cilik itu mengangguk. “Oh, begitu. Sepertinya dia ingin menemui Sandra, persilakan masuk,” ucap Rudi pada penjaga gerbang rumah mereka. Namun sepertinya Meisya khawatir, dia pun menghampiri Rudi dan menyenggol pinggang suaminya. “Kenapa?” Rudi menatap istrinya. “Bukannya, pesuruhnya Pak Juki yang memukuli Sandra? Kalau sesuatu yang buruk terjadi bagaimana?” bisik Meisya di telinga sang suami. Rudi pun menatap Sandra. “Kita lihat saja reaksi Sandra, kalau gadis cilik itu menolak, maka kita akan minta Bu Juki untuk pulang. Namun, kali ini sepertinya Sandra menyukai kedatangan neneknya, biarkan saja dulu! Kita lihat nanti apa yang akan terjadi.” Meisya pun akhirnya mengangguk. “Baiklah.” “Nenek ...!” S

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN