86. Rudi yang Tak Pernah Gagal

1004 Kata

Meisya melangkah gontai saat masuk ke kamarnya. Waktu menunjukkan pukul 3 sore. Pengawal senantiasa mengiringinya meski saat di cafe tadi ia meminta agar menjaga jarak karena tak ingin menjadi pusat perhatian. Ia ingin menghampiri kamar sang suster untuk melihat anaknya. Namun ia terlalu lelah dan memilih lebih baik untuk tidur saja di kamarnya sejenak untuk melepaskan penat dan rada sakit juga terkejut yang menimpanya bertubi-tubi. Seakan ia belum usai dengan rasa sakit akibat Rudi yang mengalami kecelakaan, kini ia malah mendapat kabar jika ayahnya itu bukan ayah kandungnya. Entah harus sedih atau senang. Hubungan Meisya dengan Satya memang tak terlalu dekat. Mereka cukup renggang hingga Meisya sendiri canggung untuk dekat dengan sang ayah. Beruntungnya, Meisya menjadi anak yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN