Bagian 66

1126 Kata

Meisya yang sejak tadi tak bisa tidur, membuat Rudi ikut gelisah dan khawatir. Ia sudah sangat tahu jika ini pasti ulah Purnomo. Dalam hatinya ia sedang mengutuk habisa-habisan pria botak itu. Ingin sekali dia menjentikkan jari sekarang juga, agar Purnomo dan keluarga Cakra Buana yang lain musnah dari permukaan bumi, namun tidak semudah itu. Rudi harus memberi pelajaran yang selalu diingat sepanjang masa oleh mereka. Pria itu terdiam, membiarkan istrinya berulang kali mondar-mandir. Mengambil air kulkas dan meneguknya. Duduk lalu berpikir. Berdiri lagi dan berjalan mondar-mandir lagi. Mengambil air dan meneguknya lagi. Begitu terus ia ulang-ulang hingga larut malam menjelang. “Mei, kau tidak tidur?” tanya Rudi yang khawatir melihat istrinya larut dalam gelisah. Apalagi, Meisya juga tida

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN