Jlederr …. Zrassssssssh …. Hujan mengguyur dengan begitu deras. Hari juga sudah semakin petang, Rudi sudah pulang sejak tadi dan langsung menuju ke hotel. Namun bayi Raden masih ia biarkan saja dengan suster karena Meisya belum pulang. Ia menelepon Meisya berulang kali namun tak ada jawaban, begitu pun dengan supir dan pengawal yang mengikutinya. Bahkan sempat Rudi juga meminta Andromeda tempat keberadaan Meisya. Ternyata memang, tempat istrinya berada itu susah untuk mendapatkan sinyal, karena provider yang Meisya gunakan tidak ramah untuk dibawa ke pelosok seperti daerah kebun sawit tersebut. “Mei … angkat Mei ….” Rudi menggumam, entah mengapa perasaannya benar-benar tak enak. Ia sudah tahu jika nomor Meisya sama sekali tidak aktif, namun dirinya masih saja berusaha menghubungi istr