Suasana seusai sidang. Satya telah digiring ke penjara. Ini memang bukan yang diinginkan oleh Kinanti, namun wanita itu tampak berkaca-kaca melihat suaminya harus ditahan. Sementara itu, Rudi sudah bersiap untuk kembali pulang. Ia telah berdiri dan hendak pergi meninggalkan ruang sidang yang juga sudah mulai ditinggalkan oleh orang yang lain. “Menantu durhaka!” Plak! Rudi terkejut dan langsung meraba pipinya. Panas, begitu jejak yang disisakan oleh tamparan lima jari yang terdampar di pipinya itu. Rudi hanya terdiam, menggerak-gerakkan mulutnya untuk memeriksa jika sendi-sendi di rahangnya masih baik-baik saja. Pria itu sama sekali tak membalas tatapan mata nyalang yang penuh amarah dan bibir dengan penuh makian yang sudah pasti ditujukan kepadanya. “Kamu dengar, ya. Walau kami su