130. Serangan Di Kantor IPBC

1037 Kata

"Hai, Sayang." Meisya menyambut anaknya dengan merentangkan kedua tanganya. Tanpa ragu, pria Prameswara kecil itu menghamburkan pada pelukan emaknya. "Kok 'anak mama' sudah keluar?" Meisya menekan kata 'anak mama' agar yang lain ikut mendengar, jika bukan hanya sekedar pengasuh, tapi dia memang 'Mama' dari Raden sekaligus istri dari Rudi Prameswara. "Tadi ada teman perempuan yang menangis, Raden nggak suka lihat dia nangis, jadi Raden milih keluar, deh." Jawaban Raden masih mengundang tanya. "Kok ada teman yang menangis kamu malah keluar, bukannya nolongin bantu dia nenangin perasaannya." Meisya saling melirik dengan Titi. Titi hanya tersenyum melihat interaksi antara Meisya dengan anaknya. "Ya, karena aku nggak suka mah. Aku nggak suka kalau dia nangis, karena waktu dia nangis

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN