“Biar aku yang membantumu.” Meisya meraih dasi milik Rudi dan membantu sang suami untuk melepasnya. Tak hanya itu satu per satu kancing kemeja Rudi juga ia lepaskan. Dengan cepat dia menyimpan semuanya menuju ke keranjang baju kotor dan mengambil sebuah baju ganti dan juga handuk untuk suaminya. “Mandilah!” ujarnya. Meisya berlalu hendak keluar kamar meninggalkan Rudi, namun pria itu menarik pergelangannya. Wanita itu pun menghentikan langkahnya. “Ada dengan wajahmu, Sayang?” tanya Rudi yang merasa tak suka melihat ekspresi istrinya. “Tidak ada apa-apa. Maaf, aku mungkin terlalu lelah hari ini,” jawab Meisya sambil tersenyum dengan lembut. Rudi mengusap dahi sang istri dan mengecupnya. “Istirahat saja. Biar nanti aku yang temani Raden untuk tidur.” Meisya tersenyum. “Sudah kau mand