Chapter 19

1974 Kata

Aku menarik paksa koper masuk ke teras rumah. "Via! Via!" Panggilan itu membuatku menoleh ke samping rumah. Aini di dekat pagarnya melambaikan tangan. Aku menghampiri. "Kamu kok pulang? Si ganteng mana?" Wajahku langsung masam mendengar pujiannya tersebut. "Eh, maksudnya suami kamu, mana? Jangan cemburu gitu dong. Dia cuman milikmu seorang." "Udah cerai. Kalau mau ambil, ambil aja." "Dih, doi hobi banget gonta-ganti istri. Ogah ah." "Nah, tau!" Aku berjalan malas meninggalkan pagar. "Via! Ih, aku belum selesai bicara!" "Capek!" Aku berdiri di depan pintu. Setelah mengetuk dan mengucap salam beberapa kali tidak ada jawaban, aku mencari kunci di tempat biasa Ayah menaruhnya. Setelah dapat di bawah pot, aku langsung membuka. Entah Ayah ke mana, tapi melihat bagaimana santainya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN