Chapter 11

2026 Kata

Rumah ini tidak memiliki AC satupun, tetapi suhunya lebih sejuk daripada rumah megah keluarga Tuan Althaf. Nyaman sekali, sampai aku tidak lelah berdiri di dekat jendela hanya untuk mengamati puluhan pohon rindang di luar sana. Pandanganku menggelap. Bukan karena mataku tertutup, tetapi karena matahari kian bersembunyi di balik pepohonan. Sebentar lagi magrib. Aku mundur beberapa langkah untuk menutup jendela. "Mandi dulu, Via. Saya panggil Chayra. Kita salat magrib berjamaah." Aku berbalik setelah mendengar titah Tuan Althaf. Dua anggukan ringan aku rasa cukup sebagai persetujuan atas ucapannya barusan. Lalu, aku menuju kamar mandi. Well, sekarang aku tahu tujuannya membeli pakaian banyak untukku. Ya ... untuk kejutan manis ini. Saat guyuran air dingin menerpa seluruh tubuh, rasa h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN