Shelo masuk kedalam ruangan dan mendengar suara Kenzo yang dingin membuat tubuhnya merinding. Shelo mendengar pembicaraan mereka membuat Shelo menelan ludahnya. Shelo penasaran dengan apa yang dibicarakan Kenzo dan laki-laki itu.
"Denis Robitson, saya peringatkan kamu jangan pernah menemui istri dan anak saya tanpa izin saya!" kesal Kenzo.
"Memangnya kenapa? saya pengagum istrimu dan kami sahabatan, ternyata sifat cemburumu itu tidak pernah berubah!" Ejek Denis.
Laki-laki berbulu yang merupakan tetangga Shelo adalah Denis Robitson. Seorang bule berkewarganegaraan Inggris yang sangat kaya raya. Denis merupakan sahabat Sesil istri Kenzo. Denis dulunya sangat mencintai Sesil dan ia pernah menculik Sesil hingga membuat Kenzo marah besar. Saat itu terjadi pertempuran antara Alexsander grup dan Robitson grup. Keduanya sama-sama memiliki pengaruh yang besar bagi dunia bisnis.
"Kamu belum menikah dan saya tidak ingin kamu mempengaruhi istri saya dengan gobalanmu itu" ucap Kenzo dingin.
"Hahaha...kamu pikir hanya Sesil yang cantik...oh...sayang kemari!" Panggil Denis menatap tajam Shelo agar mendekatinya membuat Shelo menelan ludahnya karena situasi ini tidak seperti yang ia harapkan.
Kenzo yang tidak menyadari kehadiran Shelo namum saat Denis memanggil Shelo membuatnya menolehkan kepalanya dan terkejut ketika melihat kehadiran Shelo.
Shelo menundukkan kepalanya dan ia melangkahkan kakinya mendekati Kenzo "Kak Ken" ucap Shelo pelan.
"Rupanya kalian sudah saling mengenal, dia calon istri saya Ken" ucap Denis dingin.
Duar....sungguh kejutan yang membuat Shelo tak bisa berkata apa-apa namun ucapan Denis pasti akan membuat keluarga angkat bereaksi. Shelo membuka mulutnya dan mencoba menggelengkan kepalanya namun tatapan tajam Denis berhasil membuatnya kaku dan tidak bergerak.
Kenzo tersenyum sinis "Jika wanita ini yang kau maksud akan menjadi istrimu maka, kau harus bersiap melawan Alexsander group dan Dirgantara group jika kau menyakitinya!" Ucap Kenzo.
Denis tersenyum sinis "Dia miliku dan kau tidak bisa menghalangi saya, saya tidak akan menyakiti wanita yang saya cintai tidak sepertimu yang selalu membuat Sesil menangis" ucap Denis.
Dasar penipu...kau mencintaiku? Cih...benar-benar sandiwara yang memuakan. Batin Shelo.
"Kalau kau benar-benar mencintainya segera nikahi dia. Jangan kau sia-siakan dia!" ucap Kenzo dingin.
"Kak Ken, aku tidak ada hubungan apa pun sama dia" kesal Shelo menghentakan kakinya.
Kenzo membisikkan sesuatu ditelinga Denis "Dia wanita yang sangat berharga, jika ini hanya tipuanmu segera hentikan Denis. Dia pantas bahagia dengan orang yang mencintainya. Jangan permah membuatnya menangis!"
"Akan kupastikan dia akan bahagia, kau jangan pernah mencoba mengajarkanku cara memperlakukan wanita!" kesal Denis.
"Oya kita lihat saja, apa wanita ini benar-benar akan bahagia bersamamu" tantang Kenzo.
"Tutup mulutmu, Pergi!" Usir Denis.
Kenzo tersenyum sinis, ia melangkahkan kakinya mendekati Shelo dan mengelus rambut Shelo. "Kak...dia bohong Shelo..."
Kenzo tersenyum "Dia laki-laki baik dan kamu berhak bahagia dek".
Arghhh... Makhluk berbulu sialan...
Apa yang kau lakukan....
Kenzo meninggalkan ruang perawatan Denis dan Shelo segera menatap makhluk berbulu yang sedang terbaring di ranjang itu dengan kesal. Ia mendekati Denis dan menujuk muka Denis dengan jari telunjuknya.
"Tuan berbulu kau keterlaluan apa salahku sampai kau mengaku-ngaku aku calon istrimu! Apa karena kau tidak laku hingga kau menipu kak Kenzo!" Teriak Shelo kesal.
"Berisik kau! Apa kau ingin saya kurung di istana miliku hah? Jangan membantah! Ikuti semua keinginan saya!" ucap Denis dingin.
"Dasar b******k!!" Shelo menutup pintu ruang perawatan Denis dengan kasar.
Shelo terkejut saat tiga orang bodyguard menghadang langkahnya. "Maaf Nona tuan meminta anda untuk tidak pergi kemana-mana!" Ucap salah satu dari mereka.
"Aku mau menemui Dokter dan bukan mau pergi" kesal Shelo.
Shelo melanjutkan langkahnya namun ketiga bodyguard itu mengikutinya dari belakang. Menyadari jika ia diikuti Shelo segera menghentikan langkahnya dan berbalik menatap mereka.
"Kenapa kalian mengikutiku?" Teriak Shelo.
"Kami hanya mengikuti perintah tuan agar mengikuti nona kemanapun nona pergi!" Ucap laki-laki yang tubuhnya paling besar dengan kumis yang sangat tebal membuat Shelo bergidik ngeri.
"Jaga jarak dariku, aku benci kumismu, ih...geli...hus...hus..." usir Shelo membuat ketiga bodyguard itu tertawa terbahak-bahak.
"Ayo nona kita kembali ke dalam ruangan tuan Denis!"
"Tidak!!! Aku mau pulang!" Ucap Shelo.
"Tuan akan dioperasi malam ini dan anda sebagai kekasihnya harusnya menjaga tuan!" ucap bodyguard yang memiliki banyak tato.
Anjrit....kekasih dari hongkong! Kenal aja nggak. Emang songong tu orang.
"Saya bukan kekasih tuan berbulu kalian, ingat itu!" kesal Shelo.
Mereka menahan tawanya mendengar Shelo memanggil Denis tuan berbulu. "Maaf nona, kami hanya menuruti perintah tuan!". Laki-laki bertato itu pun menggendong Shelo dipunggungya.
"Lepaskan gue b*****t, dasar gila. Bulu...awas kau!" Teriak Shelo membuat dokter Azka yang melewati mereka tidak menyadari jika yang digendong itu adalah Shelo.
Azka menggelengkan kepalanya "Zaman sekarang dimana saja ada adegan gendong menggendong. Jadi kangen Gege dan anak dirumah" ucap Azka sambil melangkahkan kakinya menuju ruangannya.
Azka adalah suami sepupu Anita dari klan Dirgantara. Ia juga merupakan seorang Dokter dirumah sakit ini. Pemilik rumah sakit ini adalah seorang keturunan Dirgantara bernama Bramantyo dewala Dirgantara alias Bang Gaga (pelit vs Mata duitan).
Shelo dipaksa masuk kedalam ruangan Denis. Ia menatap tajam Denis yang sedang berbaring. "Maumu apa sebenarnya?" Kesal Shelo.
"Mauku kau berpura-pura menjadi kekasih saya agar suami Sesil tidak berprasangka buruk pada saya. Dia mengira jika saya masih mencintai istrinya!" ucap Denis.
Shelo tersenyum sinis "Bukannya tebakkan Kak Ken memang benar, jika kau masih mencintai istrinya".
"Kau tidak perlu ikut campur masalah saya. Saya akan membayarmu dengan mahal untuk sandiwara kita!" ucap Denis.
"Tapi maaf tuan berbulu aku tidak tetarik dengan uangmu, apalagi berdekatan denganmu!" Kesal Shelo.
"Kau sudah masuk kedalam wilayah pribadi saya dan saya tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja" ucap Denis dingin.
"Apa? Wilayah pribadimu? Bagian mana didalam dirimu yang telah aku masuki hah? Pribadi? Cih....berdekatan dengan pria berbulu sepertimu saja membuatku geli. Jadi jangan harap aku membantumu, cari saja wanita yang sukarela tidur diranjangmu dan bersandiwara dalam drama yang kau ciptakan!" Kesal Shelo.
Denis tersenyum dan kemudian tertawa "Hahaha...lakukan apapun yang kau mau untuk lari dariku!" ucap Denis.
Shelo mengacungkan cari jempolnya ke arah bawah, seolah mengejek Denis "Oke simpan tawamu, aku bukan wanita lemah yang mudah diintimidasi olehmu!".
Shelo mencoba membuka pintu agar bisa segera pergi dari kamar perawatan Denis, namun ketika ia mencoba membuka pintu ternyata pintu telah terkunci dari luar. "Buka!" Teriak Shelo sambil mengetuk pintu.
Denis tidak menghiraukan teriakan Shelo, ia menahan tawanya mendengar teriakan Shelo. Baginya penderitaan Shelo menjadi hal yang sangat menyenangkan. Sudah lama ia tidak tertawa bahagia seperti saat ini. Menjadi pewaris tunggal Robitson membuat hidupnya tak pernah aman. Banyak keluarga Ayahnya yang ingin membunuhnya.
Selama ini Denis mencoba hidup sederhana, menyembunyikan identitas dirinya. Ia ingin hidup normal seperti dulu saat ia belum menjadi pewaris tunggal Robitson group. Oleh karena itu selama tiga bulan ia menghabiskan masa liburannya di Apartemen yang ia beli khusus untuk menenangkan dirinya. Shelo berhasil memporak-porandakan ketenanganya dia hari pertama Shelo menjadi tetangganya. Karena kesal Shelo mendekati Denis dan menarik bulu di dagu Denis sambil memejamkan matanya.
"Awwww....Apa yang kau lakukan???"teriak Denis.
"Lepaskan aku!" Ucap Shelo, ia memegang bulu kudunya yang meremang akibat memegang bulu di dagu Denis.
"Roy!!!" Teriak Denis memanggil bodyguardnya.
Laki-laki bertato itu masuk dan segera mendekati mereka "Ada apa tuan?".
"Temani kemanapun wanita ini pergi dan setelah itu bawa dia kembali kemari atau kau bawa dia langsung ke rumah besar!" Peritah Denis.
"Baik tuan!" Roy membungkukan tubuhnya dan segera menjalankan perintah Denis.
"Hey....kau, aku bukan tawananmu biarkan aku pergi sendiri. Kita tidak ada hubungan apapun! Jangan perlakukan aku seperti ini!" Teriak Shelo.
"Kau mau pergi, atau tidak sama sekali!" ucap Denis dingin.
Shelo menatap Denis dengan mulut terbuka. "Kau benar-benar keterlaluan makhluk berbulu kurang ajar!" Teriak Shelo sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Bagus kalau kamu tahu! Bawa dia pergi Roy, dan suruh orang memindahkan semua pakaiannya ke rumah besar. Mulai sekarang dia akan menjadi babu saya yang berharga!" Ucap Denis tersenyum setan.
"Baik tuan!"
"b******k, kurang ajar, gue benci sama lo!" Teriak Shelo. Roy menarik Shelo dan memaksanya keluar dari ruang perawatan Denis.
Denis menghembuskan napasnya, ia segera menghubungi seseorang yang dapat membantunya mencari informasi mengenai wanita yang dikenal Kenzo ini.
"Halo"
"Segera, cari informasi mengenai wanita yang bernama Shelo hmmm... dia seorang model terkenal dengan nama Cleo"
Klik...
"Setelah ini mau tidak mau kau akan terlibat dalam kehidupanku Shelo. Maaf, saya tidak bisa melepaskanmu. Ini semua demi kebahagiaan dia. Saya tidak ingin Kenzo cemburu karena kehadiran saya di Indonesia"