Malamnya mereka clubbing di klub Labama. Libby melampiaskan cinta tak berbalasnya pada minuman memabukkan.
"Libby, stop it!" Pretty menahan gelas berisi vodka yang hendak diminum Libby.
Tangannya ditepiskan Libby dengan kasar. Cewek itu tengah mabuk, kata-katanya mulai tak terkontrol.
"Gue bakal berhenti minum kalau lo bilang cinta ke gue."
Pretty tak sanggup menjawabnya, masalahnya ada Dylan disebelahnya. Dia tak ingin menyakiti hati adiknya.
"See? Lo gak ada sedikitpun rasa cinta ke gue, kan?" ucap Libby sambil menjitak kepala Pretty.
"Padahal kita udah ngelaku...."
Gawat! Pretty bergegas membungkam mulut Libby dengan tangannya. Dylan jadi curiga melihatnya.
"Pikiran cewek ini korslet gegara mabuk. Jangan dipercaya ucapan ngawurnya. Aku akan mencari obat penawar mabuk dulu
