Khilaf 24

1720 Kata

"Sorry Jack, gua mau nanya tapi lu jangan tersinggung," ucap Ajiz. "Dari zaman fira'un masih pake telepon engkol, gua udah biasa denger pertanyaan lu yang nyinggung dan nyelekit, Jiz!" balasku. "Oh ya udah, Sorry kalau gitu!" timpal Ajiz seraya melengos. "Ya elah baper amat nih cowok ganteng! Jiz, itu artinya lu bebas nanya apa aja sama gua. Kenapa mesti takut tersinggung segala? Bukankah dari orok kita memang udah ditakdirkan untuk saling bersinggungan? hehehe." "Oke, Jack. Tapi, pertanyaan gua kali ini sensitif. Sejujurnya gua mulai curiga dengan kedekatan nyokap lu sama si Aldi. Gak tahu kenapa. Pokoknya gua ngerasa ada yang gak wajar aja." Ajiz menatap wajah dan kedua mataku secara mendalam. Tampaknya dia ingin benar-benar membaca ekspresi dan reaksiku atas kecurigaannya. "Apanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN