"Ayo ke rumah, Mommy mau kenalan sama kamu katanya. Bikin kue bareng di rumah." Alsen berucap ringan, terdengar sangat santai. Kedua tangannya terlipat di depan d**a, menyandarkan punggungnya ke kursi ruang tamu rumah Kania. Hari ini hari ketiga Alsen mengurus pembangunan--tetapi baru saja bertemu Kania, sebab kemarin seharian pria itu tidak melihat Kania keluar rumah. Entah Kania sengaja menghindarinya atau bagaimana. Tadi saja ketika melihat Alsen, gadis itu segera melarikan diri. Kania membulatkan mata. Dia sudah melarang Alsen masuk ke rumahnya, tetapi dia memaksa--selalu saja berkuasa. "Kamu bercanda? Kenapa ibu kamu tahu aku?" Kania memicingkan matanya penuh intimidasi. "Kamu menceritakan aku padanya?" tanyanya tepat sasaran. Kedua tangan Kania terlipat di pinggang. Alsen menganggu