Memang aku tidak bisa menahan rasa bahagiaku karena sudah di cium Boy.Setelah makan malam,aku menyusul bang Brie di ruang kerja ayah di rumah.Bang Brie pamit untuk kerja,dan aku berniat pamer. “Bang keceh…….”gangguku pada abangku yang serius di depan meja gambar. “Jangan ganggu gue,gue mau kerja buat bayar tagihan kartu elo”omelnya. Aku tertawa,aku mana bisa di tolak begitu.Aku tetap mendekat lalu memeluk lehernya dari belakang,kan bang Brie sedang duduk di bangku bulat putar,kalo dia sedang berdiri,boro boro bisa.Aku jinjit aja tetap tidak bisa mencium pipinya.Bang Brie lebih tinggi dari bang Andra,atau Boy. “Menye menye sama gue sih Nad”omelnya lagi. “Kangen….”rengekku. “Ketemu gue tiap hari,dusta lo!!”sanggahnya. Aku tertawa dan melepaskan pelukanku pada lehernya setelah mencium