Rinai hujan menari-nari di luaran sana, tapi tidak sedikitpun mengusik akan sosok yang kini sedang asyik termenung memandangi air yang turun dari langit. Matanya memang memandang lekatnya hujan, tapi pikirannya berkelana, mencoba mencari jawaban atas kerisauan hatinya kini. Secangkir kopi panas yang masih mengepul menebarkan aroma khas juga tak mampu menarik perhatian sosok lelaki itu. "Kak..." Nadira yang niatnya akan berpamitan pada Daniel untuk pulang sejenak ke rumah kedua orangtua angkatnya, sedikit bingung saat mendapati sang kakak yang kini tengah melamun. "Kak Daniel..." panggilan yang kedua baru Daniel sadar jika adiknya sudah berada di dekatnya. "Iya Nad, ada apa?" "Kak Daniel kenapa, kok melamun?" Ah, ingin sekali rasanya Daniel meluapkan segala kerisauan yang kini me