Zahra berulangkali menghela napas panjangnya. Meski sudah berusaha untuk berkonsentrasi penuh agar tidak kepikiran, tapi tetap saja, kelebat dan ngiangan kata-kata dari lelaki yang baru dua kali ia temui itu masih saja setia mengusiknya. Suaranya begitu lantang, terdengar jelas sekali di dalam otak. Wajah yang tak ingin ia ingat, tapi malah selalu melintas. Ada apa gerangan? kenapa dia yang sama sekali tak dikenal tiba-tiba menaut dengan sendirinya. Rahang kokoh, serta lengkungan garis senyum dari lelaki itu masih saja berkelebat, bahkan Zahra sedari tadi hanya membolak-balikan kitab fiqih yang ada ditangannya. "Kamu kenapa Ra? sedari tadi aku perhatikan kamu terlihat sangat gelisah." Hasna mencoba menelisik dari sudut pandangnya. Rupanya gadis itu diam-diam memerhatikan gelagat Zahr