"Table?" "Meja." "Chair?" "Kursi." "Flower?" "Bunga." "Beautiful?" "Kamu." Aurora tertawa pelan mendengar jawaban yang baru saja dilontarkan oleh Saif. Ia memukul bahu lelaki itu pelan sambil menggelengkan kepala. "You're so gombal duh." "Aku tidak gombalin kamu, that's the real thing I said," balas Saif yang juga ikut tertawa. Suara tawa mereka yang cukup keras itu membuat beberapa orang yang sedang berada di sekitar koridor memerhatikan mereka. Mayoritasnya tentu saja siswi lain yang diam-diam mengagumi Saif dan dalam hati iri pada Aurora. Rumor kedekatan kedua orang ini sudah tersebar ke seluruh penjuru sekolah. Tapi tentu saja keduanya tidak peduli pada rumor yang menyebar itu. Lagipula mereka hanyalah berteman. Ya, walapun salah satu dari mereka ada yang berharap lebih.