23 : His Decision

3161 Kata

Cukup. Regan mendorong pelan piring makanannya yang masih terisi cukup penuh. Nafsu makannya sudah hilang, dan kesabarannya juga sudah habis. Ia tidak tahan didiamkan dan dicemberuti oleh gadis dihadapannya tanpa ada alasan yang jelas. Regan menghela nafas, mencoba untuk sabar. "Kamu kenapa sih? Apa lagi salah aku sekarang?"  Sayangnya yang diajak bicara pura-pura tidak mendengar, dan sibuk mengaduk-aduk makanannya. Untuk yang kesekian kalinya, Regan diabaikan. "Udah beberapa hari ini kamu diemin aku tanpa ada alasan yang jelas." Gadis dihadapan Regan itu masih bergeming. "Untuk yang kesekian kalinya, aku minta maaf Tania, walaupun aku nggak tau aku salah apa." Mendengar permintaan maaf yang diucapkan Regan, gerakan tangan Tania yang tadi sibuk mengaduk makanannya berhenti. Ia mendon

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN