Sebuah rencana telah disusun oleh Sei dan Ryu, sedangkan Theo juga ikut berpartisipasi. Benar sekali pepatah kalau darah itu lebih kental daripada air. Theo tahu bagaimana akting lelaki tua itu, dan sekarang anak-anaknya juga jago dalam urusan serupa. Theo melongo ketika Ryu dan Sei benar-benar serius dalam hal ini. Namun, langkah pertama yang sudah mereka rencanakan tergantung pada Theo. Theo jadi orang pertama yang mengawali pergerakan rencana ini. "Jadi, kamu ajak Oyaji keluar lebih dulu, Theo." Ryu menggenggam jemari lelaki itu, menatapnya dengan tatapan memuja. "Kalau Otou-san curiga bagaimana? Nanti kalau dia bertanya kenapa aku tidak mengajakmu saja, bagaimana? Lagipula aku tidak pintar berakting, Ryu..." Theo mengerjap ragu. Theo takut ia menggagalkan semua rencananya.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari