Daniel pulang begitu malam beranjak larut. Saat melangkah masuk ke dalam, lampu ruangan sudah banyak yang di padamkan. Ia tahu bahwa penghuninya sudah terlelap dan tidak etis Jika ia menimbulkan suara yang mengganggu tidur nyenyak mereka. Namun langkah Daniel lebih antusias menuju kamar ibunya. Berharap begitu membuka pintu, sudah ada Amita yang menempati ruangan itu. Namun nyatanya, harapan itu terlampau muluk. Kamar itu masih sama gelapnya dan sepi, tidak ada tanda kehidupan apalagi tanda bahwa orang yang menempatinya sudah pulang. Daniel tetap melangkah masuk, berusaha mencari barangkali ada jejak yang bisa dijadikan alat bukti.
Tanpa memperdulikan kesopanan, Daniel membuka lemari dan menemukan koper Amita di dalam sana. Beberapa pakaian pun tertara rapi. Kini Daniel agak lega, ibunya
