Part 07 : Mau Batal Atau Dia Sengsara

1288 Kata
Melihat ekspresi Luruh yang berusaha memastikan apa yang ia dengar adalah kebenaran entah mengapa membuat Axton tersenyum tipis sebab ternyata rencananya berjalan dengan cukup baik sedangkan Luruh yang tidak menyukai cara bicara pemuda ini membuatnya menampar pipi Axton lumayan keras. "Entah kenapa cuma dia yang terdiam begini malah menarik perhatian gue? Apa dia gak marah sama ucapan gue? Kalau dia aja bisa sesantai ini pasti ke depannya gue gak akan buang-buang banyak energi hanya karena ngurusin segela emosi gak pentingnya kan ya!" batin Axton senang. "Gue pikir gue salah dengar! Ternyata gak sama sekali dan parahnya kok ada manusia model lu yang gak memiliki hati sama sekali! Gak masalah kalau lu mau hina gue! Katain gue! Silahkan aja, tapi jangan kakak gue! Dia gak pantas lu hina karena lu lebih rendah dari dia jadi gak usah bawa-bawa kelemahan orang lain hanya demi menunjukkan kelebihan lu!" ujar Luruh serius. Rasa sakit yang di terima pemuda itu sontak membuatnya membulatkan matanya terkejut dan tidak cukup sampai di sana Luruh juga memperingati Axton untuk jangan bermain-main dengan kesabarannya yang sedang ia tahan saat ini. "Gue lalai karena membiarkan lu menghina kakak gue, tapi gue gak akan biarin lu melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya! Asal lu tau aja gue gak akan tinggal diam kalau lu sampai berbicara omong kosong apalagi gangguin keluarga gue! Sebaiknya jaga sikap lu dan jangan main-main sama kesabaran orang yang selalu terlihat santai dan diam," ucap Luruh datar. Dasarnya Axton yang tidak senang dengan orang yang mudah melawan ucapannya membuat pemuda itu kembali mengatakan hal yang semakin membuat Luruh kecewa dan ia tak segan untuk menampar Axton. "Wah lu mengancam balik gue ya? Gak masalah kalau lu emang mau buat kakak lu semakin sakit parah karena tau kelakuan adiknya ini! Mau coba? Kalau gue tinggal jalan ke ruang tengah dan bilang kalau Luruh nyuruh gue menikahi kakaknya dan lihat apa yang akan keluarga lu lakuin ke diri lu? Gue gak akan rugi apapun kok di sini jadi we will see," sahut Axton dingin. "Butuh cermin kah anda? Bukannya sejak awal lu yang mengancam gue? Gue gak takut sama lu jadi kalau emang lu mau kita berantem begini, yaudah ayok berantem! Asal lu jangan ganggu Lara barang seinci pun! Gue gak suka pengecut yang nyakitin orang lain ...," omel Luruh terhenti. Sayangnya kali ini Axton berhasil menahan tangan Luruh dan ia membisikkan hal yang sontak saja membuat gadis itu melepaskan tangannya dari Axton karena entah mengapa terlalu dekat dengan pemuda itu membuat hatinya merasa jika ia itu berbahaya. "Cermin? Mata lu udah menjelas gue ini gimana jadi lu gak perlu repot-repot kasih cermin toh lu lebih berharga dari cermin itu sendiri, gue pengecut? Mau liat apa setangguh gue melawan orang yang model lu! Mau liat segimana tidak baiknya gue? Boleh aja! Asal lu gak menyesali ucapan lu sekarang maka dengan santai gue akan menghancurkan apapun demi lu kalau lu mau, Luruh?" bisik Axton datar. "Pria ini berbicara omong kosong apaan sih?! Kenapa dia bisa berbicara seenaknya! Bahaya nih! Gue gak boleh terlalu dekat dengan manusia yang gampang banget jatuhin rasa kepercayaan diri orang lain! Gak Luruh! Lu gak boleh biarin dia seenaknya! Ayok lawan dia!!" batin Luruh kesal. Melihat gadis manis itu sudah lebih tenang membuat Axton mengulas senyumannya dan tidak lupa juga ia memperingatkan Luruh agar mengingat ucapannya karena semakin Luruh melawan maka semakin dekat pula kesengsaraan yang di rasakan oleh Lara. "Sudah paham rupanya? Gue selalu punya waktu buat melawan lu jadi semakin lu melawan gue maka semakin dekat pula kesengsaraaan yang di rasakan Lara! Bagaimana? Cukup adil bukan? Kalau begitu sebaiknya lu ingat ucapan gue baik-baik sebelum menyesal ya," tutur Axton santai. Ucapan pemuda yang kini menatap dirinya lekat membuat Luruh balik menatapnya tajam dan ia juga memperingatkan Axton untuk jangan menyakiti keluarganya karena masalah ini adalah masalah mereka berdua bukan orang lain. "Lu bukan anak 8 tahun kan? Kalau ada masalah sama gue ya serang gue aja! Gak usah bawa-bawa apalagi melimpahkan kesalahannya ke keluarga gue! Karena sekali aja lu nyakitin gue maka saat itu gue cari dan buat perhitungan sama lu jadi inget baik-baik dah," sahut Luruh datar. Pemuda lain mungkin akan tersinggung dengan ucapan Luruh sedangkan Axton malah merasa melihat hal lain yang menarik dan ternyata pilihannya tidak salah juga jadi sebisa mungkin Axton akan berusaha sebaik mungkin ikut dalam permainan Luruh ini. "Di saat beberapa gadis lain mencari perlindungan, ia malah berusaha sekeras mungkin untuk melindungi orang lain? Benar-benar gadis yang menarik ... kalau memang Luruh maunya begini ya gue akan berusaha sebaik mungkin ikut dalam kekonyolan lu ini Luruh," batin Axton tertarik. Di saat pemuda itu hanya melihat dirinya seperti ini membuat Luruh semakin kesal hingga dengan santai ia menutup mata Axton lalu gadis cantik itu berlalu pergi dari sana seolah-olah apa yang dirinya lakukan bukan masalah besar. Sikap usil yang di lakukan Luruh justru membuat Axton terkekeh dan ketika dirinya mengikuti gadis manis itu tak lama dirinya justru di tanya tanpa henti seolah-olah Axton telah melakukan kesalahan besar yang membutuhkan pengakuan luar biasa. "Itu kenapa Luruh cemberut gitu? Tadi kalian ngobrolin apa aja sih, Axton? Kamu gak bicara aneh-anehkan? Jangan bilang kamu nakut-nakutin dia ya? Coba bilang daritadi tuh kalian bahas apa aja sampe lama gitu, Axton?" tanya Albern serius. "Kalian tadi tidak bertengkar bukan? Axton baik-baik sajakan? Kalau sekiranya ada ucapan Luruh yang keterlaluan entah bagaimana daddy mewakilinya dan meminta maaf ya? Jadi sejak tadi kalian sedang membahas apa sampe keliatan serius banget loh, Axton?" tanya Daizen khawatir. "Jangan bilang kamu usilin Luruh ya makanya tadi dia cemberut terus pas di tanya gak jawab gitu, Axton?! Ih kamu mah kenapa gak ilang-ilang sih sikap nyebelinnya? Aturan kalo mau usil itu di rumah aja jangan di rumah orang kayak begini dong! Jadi daritadi ada apa?" omel Aisha kesal. Mendengar hal tidak jelas ini membuat Axton merasa berusaha keras mengendalikan emosinya sebab seharusnya Luruh membantu dirinya bukan malah pergi seenaknya dan meninggalkan ia dengan pertanyaan melelahkan seperti ini. "Aduh daddy, mommy, daddy Luruh ini bicara apa sih ... gak kok! Kami gak bertengkar tadi tuh ya biasaah anak muda suka selisih paham biasa bukan masalah besar atau apa kok jadi kalian gak perlu khawatir begini kok! Santai aja! Gak ada masalah apapun kok," sahut Axton santai. Daizen yang mengerti jika mereka hanya salah paham membuatnya menghembuskan nafasnya lega lalu ia meminta Axton untuk menemani Luruh mencari hadiah untuk Lara karena lusa adalah hari ulang tahun Lara jadi mereka berdua perlu memberikan Lara hadiah. "Ternyata begitu ya? Syukurlah kalau bukan masalah besar ... oh iya! Lusa itukan hari ulang tahun Lara jadi bagaimana kalau Axton menemani Luruh mencari hadiah untuk Lara karena siapa tau dengan acara besok kalian bisa menjadi lebih akrab lagi loh," tutur Daizen serius. Ucapan dari Daizen sontak saja memberi ide jahil untuk otak Axton yang hendak membalas perbuatan Luruh saat ini jadi dengan senang hati Axton menyetujui permintaan Daizen yang jelas-jelas menguntungkan Axton. "Pergi mencari hadiah ya? Tidak masalah kebetulan juga di kantor tidak terlalu banyak pekerjaan jadi rencananya nanti sore Axton akan ke sini lagi untuk pergi membeli hadiah dengan Luruh nah daddy Luruh bisa menyampaikannya pada Luruhnya ya? Dengan begitu saya akan sangat berterima kasih karena daddy Luruh benar-benar orang yang baik ya," sahut Axton santai. Sementara Luruh yang sudah berada di dalam kamarnya merasa masih kesal dengan ucapan pemuda yang dulu pernah akrab menjadi temannya dan teman Lara, bagaimana bisa pemuda itu mengatakan hal memuakkan seperti itu. "Kok bisa sih ada manusia menyebalkan begitu?! Ih gak suka banget berurusan sama orang yang cuma bisa bikin emosi aja!! Kak kenapa sih dia harus jadi anaknya temennya daddy! Kan kita jadi repot begini! Astagfirullah rasanya Luruh pengen lenyap dari bumi aja deh liat kelakuan itu mahluk satu bikin sakit kepala aja masa!!" omel Luruh kesal.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN