Lara yang tidak mengerti mengapa adiknya mengomel seperti ini membuat dirinya berusaha untuk menenangkan Luruh karena Lara sendiri juga tidak mengerti dengan hal apa yang terjadi pada adiknya selama beberapa menit yang lalu.
"Manusia menyebalkan? Siapa dek? Maksudnya gimana? Kakak gak paham dek ... lebih baik sekarang kamu tenangin diri kamu dulu ya? Setiap hal yang terjadi memang sulit di pahami, tapi tidak berarti kamu yang salah di sini! Cobalah tenang dulu ya? Jangan terlalu di pikirkan karena semakin di pikirkan malah yang ada kamu sebal sendiri," tutur Lara lembut.
Gadis itu hanya bisa cemberut saja sebab rasanya ia masih tidak suka dengan sikap Axton yang menyebalkan padahal Luruh berpikir tidak mungkin sikap usil Axton ketika kecil terbawa sampai ia dewasa seperti ini dan sayangnya pikiran Luruh adalah kesalahan besar.
"Pengennya mah aku juga begitu kak, cuma tuh sebel banget! Kenapa sih dia begitu banget? Aku pikir sikap usil pas masih bocahnya gak akan ikut ke bawa sampe besar! Terus sekarang begini! Di pikirnya aku gak bisa marah sama sikap dia apa?! Kesel banget!!" gumam Luruh sebal.
Lara yang mendengar ekspresi berbeda dari adiknya membuat gadis cantik itu mengusap-usap kepala adiknya lembut agar perasaan adiknya membaik dan beruntungnya Luruh masih bisa untuk di tenangkan dan Lara sedikit merasa sedikit lega.
"Ya ampun adiknya kakak marah ya? Tenang ya sayang ... mungkin dia gak bermaksud usil dek, dia tuh ingin bercanda sama kamu cuma ya caranya salah juga sih kalau kamu sampe begini mah! Udah ah jangan di pikirin nanti kalau dia nakal lagi kakak omelin dia ya," ucap Lara lembut.
"Iya dong aku marahlah kak, ih kakak mah begitu banget masa! Cuma emang benar juga sih harusnya aku gak perlu mikirin hal yang gak berguna ini! Bagaimanapun juga aku yang lebih ngerti emang harus lebih ngalah ya kak! Yaudah deh aku maafin aja dia itu," sahut Luruh santai.
Senyuman adiknya selalu membuat Lara yakin jika kebahagiaan pasti akan menghampiri orang-orang yang berserah pada semesta, di saat Lara sibuk mengusap kepala adiknya tidak sengaja mata Luruh melihat jam yang sudah menunjukkan waktunya tidur.
"Loh kak? Sekarang udah jam setengah sebelas malam nih? Serius kak? Ya ampun gak terasa ya waktu bergerak secepat ini? Perasaan baru bentar ya ... udahlah gak usah di pikirin toh udah saatnya kita tidur yuk kak! Kakak aku yang cantik harus tidur yang teratur ya," ujar Luruh lembut.
Setelah melihat adiknya sudah bersikap seperti biasanya membuat Lara tersenyum lembut dan ia mengingatkan Luruh untuk beristirahat juga dan keduanya mulai tertidur dengn berbagai perasaan yang berkecamuk menjadi satu.
"Kamu ini bisa aja ya dek, adik kesayangannya kakak juga cantik banget loh! Kadang kalau kita menikmati waktu maka rasanya waktu berjalan cepat jadi kalau begitu kamu juga langsung tidur ya! Istirahat loh dek! Jangan scroll i********: terus ah! Inget ya bobo loh dek," tutur Lara lembut.
Bulan yang menyinari gelapnya malam perlahan-lahan berubah menjadi mentari yang terangnya mulai menyinari bumi hingga membuat kedua gadis yang terlelap ini bangun dan bersiap-siap untuk melakukan aktifitas sehari-hari mereka.
Setiap pagi Lara akan berjemur di halaman depan rumahnya dan memakan sarapan juga ia harus meminum obatnya sedangkan Luruh membantu mommy menyiapkan segala kebutuhan dan merapihkan rumah dengan semangat.
Awalnya pagi itu terasa menyenangkan dan menenangkan untuk Luruh dan Lara, tapi sayangnya tidak bertahan lama karena Axton datang dengan senyum menyebalkannya membuat Luruh memilih tidak memperdulikan pemuda itu.
"Morning tante, kak Lara, sayangkuh! Wah pagi-pagi udah pada sibuk aja ya? Maafin Axton yang datang pagi-pagi begini ya ... kebetulan hari ini Axton ada perlu mendesak gitu sama Luruh jadi pagi-pagi Axton ke sini sebelum Luruh pergi keluar karena ada acarakan? Soalnya kalo Luruh gak ada di rumah ya agak repot juga nyarinya sih," ujar Axton santai.
"Mom, ini mommy mau masak sayur sop kesukaan kak Lara ya? Setelah memotong kentang ini tadi aku potong apalagi ya mom? Oh iya wortel ya! Hm, harumnya enak nih! Pasti kak Lara suka banget deh sama makanan yang mommy masak hari ini! Iyakan kak Lara," ucap Luruh lembut.
Axton yang merasa jika dirinya di abaikan seperti ini membuat pemuda itu menghampiri Luruh dan membisikkan tujuan
mengapa ia ada di sini sedangkan Luruh yang sibuk memotong wortel membuat gadis itu terdiam dan menyimak ucapan Axton yang terdengar serius.
"Mencoba mengabaikan gue hm? Mau lihat ucapan gue kemaren ya? Gue ke sini karena daddy lu minta gue nemenin nyari hadiah buat ulang tahun kakak lu! Lusa dia ulang tahunkan? Jadi lebih baik lu bersiap-siap karena gue bukan orang yang suka nunggu lama!" bisik Axton serius.
Entah mengapa ucapan pemuda itu terdengar serius hingga membuat Luruh mengiyakan saja ucapannya dan Luruh meminta Axton menunggu sebentar karena bagaimanapun juga ia perlu membantu kakak dan mommynya.
"Lu liat gue lagi ngapain kan? Gue mau selesain masakan ini dulu jadi mending lu tunggu bentar karena bagaimanapun juga gue perlu membantu mommy sama kakak gue! Tenang aja gue cepet kok siap-siapnya jadi lu gak akan jadi tua kalau cuma nunggu bentar aja," ujar Luruh santai.
Dalam diam Axton semakin kagum mendengar ucapan Luruh yang mementingkan keluarganya padahal beberapa anak muda seusianya lebih memilih mendulukan dirinya dan tentu saja Axton menghargai apapun keputusan Luruh.
Setelah selesai membantu mommy dan kakaknya tak lama Luruh bersiap-siap untuk pergi dengan Axton, sebenarnya hari ini Luruh ingin bermalas-malasan saja sayangnya kadang rencana manusia memang tidak pernah bisa mengalahkan rencana semesta.
Tidak butuh waktu lama akhirnya Luruh selesai berdandan lalu gadis itu pamit pada mommy dan Lara yang terlihat begitu bahagia dengan kedekatan antara Axton dan Luruh yang terlihat semakin akrab satu sama lain.
Sementara Axton yang melihat gadis tomboy kini sudah duduk di sampingnya membuat dirinya entah mengapa rasa aneh, tetapi juga merasakan perasaan yang bercampur menjadi satu dan tidak lama Axton memilih mengabaikan perasaan yang merepotkan dirinya.
Luruh yang melihat sikap aneh dari Axton membuat gadis itu memilih menyibukkan diri dengan memainkan permainan yang ada di ponselnya, suara permainan yang di lakukan Luruh entah mengapa menarik perhatian Axton.
"Ada ya cewek tomboy model lu yang main game 5 vs 5 di hp? Jadi lu pake hero apa di sana? Main gamenya gak usah serius-serius toh lu akan kalah juga! Ya gimana sih ya ... namanya juga player noob ya emang susah juga sih buat menang di game gampang begitu! Well daripada lu sibuk main game mending lu pikirin mau beli hadiah apa untuk Kak Lara dah," ujar Axton datar.
Mendengar ucapan Axton sontak saja membuat Luruh mengangkat alisnya dan tak lupa gadis cantik itu menyahuti pertanyaan Axton dengan santai karena tanpa perlu di ingatkannya sudah pasti Luruh memilihkan hadiah yang terbaik untuk kakak yang paling ia sayangi.
"Ngomong apaan sih lu! Suka-suka gue dong mau menang atau kalah ya itu urusan gue! Lu lagi kenapa sih sok perduli banget sama gue! Bukannya semalem lu abis mengancam gue ya? Nih gue kasih tau ya! Tanpa lu nyuruh gue mikirin hadiah buat kak Lara itu apa! Gue udah tau mau beliin dia apa jadi lu gak perlu buang-buang waktu lu buat gue dah," sahut Luruh santai.
Mungkin untuk orang lain ucapan Luruh terdengar menyebalkan sedangkan di mata Axton, tidak sama sekali bahkan Axton merasa kagum dengan segala hal yang ada pada gadis tomboy yang pikirannya tidak bisa ia tebak sedikitpun.
"Gak perlu buang-buang waktu katanya? Mau sekeras apapun gue gak perduli tetap aja bagian dari lu selalu berhasil menarik perhatian gue dan parahnya setiap sikap lu malah jadi hal yang gue tunggu-tunggu sepanjang waktu loh! Agak seneng sih sebenarnya ... well gue cuma mau liat aja sampe kapan gue bosan dengan segala sikap unik lu ini sayang," batin Axton senang.