Revisi Kesalahan

1777 Kata

Bintang tidak akan mudah percaya sekarang, karena nyatanya Angkasa menyerangnya lagi. memanfaatkan jeda waktu yang ada, dia meregangkan kembali kaki Bintang. Celananya sudah melayang, tubuh mereka kembali menyatu. Bintang melihat dengan jelas liatnya kulit Angkasa yang tersorot cahaya matahari pagi, tengah menggagahinya dan sesekali mencium kaki Bintang yang bertengger di pundak sang suami. Terlalu malu untuk melihat pamandangan ini sampai Bintang memejamkan mata, dadanya terasa naik turun diguncang kencang. “Abangg…..,” rengeknya saat tusukan semakin dalam. Tiba-tiba saja Angkasa menundukan tubuhnya, dengan posisi kaki Bintang masih di kedua bahunya, ini terasa semakin dalam. Bintang menjerit dan langsung dibungkam oleh ciuman Angkasa. Menghentak semakin dalam, telinga Bintang terasa ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN