3 Mencoba Mencari Celah

1051 Kata
3 Mencoba Mencari Celah "Kau kehilangan sesuatu?" Mayoka bertanya saat Ganen baru saja masuk kamar dan jam sudah menunjuk ke angka 2. Wajah Ganen terlihat putus asa. Mayoka tak pernah melihat wajah suaminya serapuh ini. "Hampir seperti nyawaku yang hilang, maaf aku tak ingin diganggu lagi aku ingin tidur." Dan Mayoka bangkit, ia tarik lengan Ganen. Mereka bertatapan sangat dekat. "Kita telah menikah 10 tahun, selama itu pula aku berusaha mengerti kamu, aku bersabar meski hampir tak pernah kau sentuh, aku bersabar meski kau tak pernah menganggapku ada, kini apa yang telah kau temukan hingga kau seperti orang hampir mati saat kau kehilangan." Ganen menepis tangan Mayoka, wajah sabarnya berubah menakutkan, ia pandangi dengan tajam wajah Mayoka, wanita yang tak pernah bisa ia cintai. "Kau menganggap ini sebuah pernikahan? Sejak awal keluargamu tak pernah menganggap aku orang yang layak, meski aku telah mati-matian membesarkan perusahaan keluargamu, mereka hanya menganggap aku sapi perah yang harus tahu balas jasa pada tuannya, jangan dikira aku tak tahu apa perkataan mamamu, saudara-saudara sepupumu, bahwa aku hanya laki-laki yang akan selamanya jadi budakmu, aku hanya orang miskin yang mendompleng pada keluarga kaya, sejak awal seharusnya kau sadar bahwa kita tak bisa akan normal sebagai suami istri, kau lebih asik dengan duniamu, teman sosialitamu, bahkan jika ada hal penting kau lebih sering datang sendiri, wanita sepertimu tak butuh laki-laki sepertiku, kini aku menemukan oase, dahagaku terpenuhi, tak akan pernah aku lepaskan lagi." "Kau tak akan bisa lepas dariku, seberapa kuat kau melepaskan diri kau tak akan bisa, kalaupun bisa kau tak akan dapat apa-apa." "Aku tahu itu, aku akan ambil resiko sebesar apapun termasuk tak memiliki apapun, aku siap tak punya apa-apa karena sejak awal aku memang tak punya apa-apa." Dan Ganen meninggalkan Mayoka yang terduduk di kasur. Ia memegang dadanya, sakit dan nyeri karena selama menjadi istri Ganen ia tak pernah merasakan kehangatan cinta dan kelembutan Ganen, yang ia rasakan hanya kehampaan. Jika bukan dirinya yang memulai maka tak akan pernah ada hubungan layaknya suami istri, selama 10 tahun hanya beberapa kali, hingga akhirnya dia lelah dan tak pernah lagi memulai lebih dulu. Mayoka bersyukur saat semuanya melelahkan dia menemukan seseorang yang baru ia kenal dua bulan lalu dan memberinya kebahagiaan lahir dan batin. Mungkin ia curang tapi sekali lagi ia tak mau kehilangan Ganen yang ternyata bisa jatuh cinta pada wanita lain. Pengakuan Ganen tadi meski tak terus terang tapi ia sudah tahu arahnya ke mana. Sambil menangis tersedu ia meraih ponselnya. Lalu menghubungi seseorang. Kau di mana? Kau menangis? Ada apa? Suamiku secara tak langsung mengakui jika ia punya yang lain Ah sudahlah toh ada aku Tapi aku tak mau kehilangan dia, malah aku berpikir mungkin aku juga akan kehilanganmu, karena secara usia kalian sama Tidak usah kau bandingankan, aku lebih suka yang berumur, lagian kita juga barusan aja dekat nggak akan lah kita tiba-tiba aja pisah Kau bisa cepat kembali? Aku usahakan malam ini juga kembali Aku pesankan tiket pesawat ya biar cepat Aku bisa pesan sendiri Sampai ketemu besok di tempat biasa Ok, bai Bai Mayoka memejamkan matanya, dalam kesedihan ia masih menyimpan harap, jika pernikahannya tak bisa diselamatkan maka ia sudah ada tempat berlabuh dan tak akan terpuruk sangat parah. . "Untung ada Arka, Lila, dia tetap baik meski kau tak pernah menganggap dia lebih dari teman, ibu tahu jika dia sangat menyukaimu." Lila menggeleng pelan. "Dia sudah kayak sodara Ibu, nggak mungkin aku jadian sama dia, dia baik, tapi aku tak bisa memaksakan perasaanku padanya." "Tadi dia bilang apa saja?" "Ya mau ikut mengawasi salon dan spa milikku, selain Hilda dan Sheren." "Untunglah, kalau nggak ada dia gimana kita Lila." "Ibu nggak usah mikir, masih ada aku, akan aku lakukan apa saja demi ibu dan anakku nanti." "Tak kau suruh nginap di sini Lila?" "Nggak Ibu, aku sama dia nggak ada hubungan apa-apa, meski dia kayak sodara tapi nggak bagus juga kalo dia sampe nginep." "Lah wong ada ibu, lagian dia juga masih asing di sini, di kota ini?" "Dia nggak lama kayaknya Bu, kalo nggak malam ini ya besok pagi-pagi dia balik, kerjaan dia banyak." "Oh gitu." "Sekarang kan Arka kerja sama dengan perusahaan besar jadi dia sibuk terus Ibu, aku juga tak ingin tergantung sama dia, aku ingin mandiri Ibu, nggak mau memberatkan siapapun, aku yakin aku bisa, asal Ibu selalu mendukung aku." . Kau dapat kabar apa Julian? Sabar Pak, orang suruhan saya baru saja masuk ke link itu, dia baru saja diterima di bagian OB jadi memungkinkan dia leluasa ke mana-mana Aku ingin cepat, aku ingin segera tahu kabarnya dan ingat jaga rahasia ini Siap Pak, akan saya pegang semua yang Bapak percayakan pada saya sekalipun Ibu yang bertanya Baiklah aku percaya padamu Ganen meletakkan ponselnya ia memejamkan mata, berusaha menghilangkan kegundahannya meski tak akan pernah bisa. Wajah Lila yang selalu tersenyum tiap kali ia datang seolah terus menari di pelupuk matanya. Kesabarannya, menerima segala apa yang ia berikan dan tak pernah menuntut macam-macam bahkan saat ia katakan hanya bisa pulang dua minggu sekali. Ganen bukan ingin berbohong pada Lila tapi ia memang ingin segera mengakhiri pernikahannya dengan Mayoka dan setelahnya ia bisa selamanya bersama Lila. Ganen hanya akan mencari tahu dari mana Lila mendapat kabar jika ia sudah menikah. Rasanya tak mungkin Lila tahu sendiri tanpa ada yang memberi tahunya. Meski Lila mempunyai salon dan spa semua bahan keperluan usahanya itu ia dapatkan secara online karena Lila pada dasarnya yang tak suka traveling jadi Ganen tetap pada kesimpulan awal jika Lila mendapatkan info itu dari orang lain yang juga bekerja di kota yang sama dengan dirinya saat ini, lalu siapa? Itu yang akan Ganen cari jawabannya. . "Akhirnya kau datang, kau lelah? Istirahat saja dulu, aku sudah menyiapkan segalanya, makanan atau mandi saja dulu?" "Tidak kan saranmu aku harus naik pesawat, jadi aku nggak lelah, dan yang jelas aku masih harum, apa kita langsung pada menu utama?" Keduanya tersenyum lalu berpelukan dengan erat seolah telah tak bertemu sangat lama padahal baru satu hari. Lalu mereka saling mencecap dengan rakus meski pintu baru saja ditutup. Mayoka yang tak pernah mendapatkan kepuasan dari Ganen selalu saja bagai kehausan karena baru dengan laki-laki muda itu ia bisa menuntaskan segala hasrat, ia tak malu lagi membuka bajunya lalu melucuti laki-laki muda itu. Mereka menghabiskan siang yang panas di sebuah apartemen mewah milik Mayoka. Tak ada yang tahu apartemen tempat mereka berdua bertemu. Laki-laki muda itu tersenyum miring, membiarkan wanita yang kehausan itu melata di atas tubuhnya. Ia menikmati kerja kerasnya selama ini dengan penuh kepuasan. Aku bisa menangkap dua ikan dalam satu kail, kamu dan wanita itu, tapi jika aku tak dapat wanita yang aku sayang maka suamimu pun tak akan bisa memilikinya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN