Bab 19 Pernikahan

1491 Kata

Dua minggu berlalu hari pernikahan itu akhirnya tiba. Hari paling membahagiakan bagi sebagian besar masyarakat di dunia itu nyatanya tidak membuat gadis yang tampak anggun dalam balutan kebaya yang melekat pas di tubuhnya merasakan hal yang sama. Alih-alih bahagia Rere justru merasa takut. Takut pernikahan yang akan dia jalani bernasib tragis. Namun gadis itu tetap bertahan dengan keputusannya. “Selesai,” ucap sang MUA yang baru saja menyelesaikan tugasnya. Dia bergegas merapikan alat make up-nya kemudian meminta ijin untuk meninggalkan ruangan sebentar karena ingin ke kamar kecil. Cantik! Satu kata yang muncul di benak Rere saat melihat pantulan dirinya di cermin. Gadis itu menghela pelan nafasnya sebelum tersenyum miris pada bayangannya. Bahkan takdir tidak bisa mengantarkannya pada or

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN