Aaron memutar kepalanya dan menatap Jesicca, dengan sedikit kerutan di dahinya. Sebelum akhirnya, sebuah senyuman tipis terukir di bibirnya yang sedikit tebal.
"Apa? Pacar??" ulang Aaron, yang bahkan nyaris ingin sekali tertawa.
Jesicca memutar bola matanya ke bawah dan menggaruk kepala bagian belakangnya yang tak gatal. Rona merah di pipinya pun nampak jelas terlihat. Serta, rutukan di dalam batinnya pun mulai ia lakukan.
Duh! Kenapa jadi nanya begini sih!? Mana muka sama senyumnya Aaron kayak ngeledek lagi!! jerit batin Jesicca.
"Ya iya pacar! Emangnya apa!??" ucap Jesicca lagi. Namun kali ini dengan nada menantang, campur malu-malu.
"Memangnya kenapa?" Aaron balik bertanya dan selalu melakukan hal itu, bila Jesicca mengatakan ucapan-ucapan yang terdengar aneh menurutnya. Bagaimana
