Perampas Bibir

1728 Kata

PSD 18 Sentuhan dingin di kaki membuat Milly terjaga. Perempuan itu refleks menutupi area mata dengan tangan kiri karena merasa silau oleh lampu utama yang bersinar terang. "Ayo, salat dulu," ucap Rahagi yang duduk di ujung tempat tidur. "Ehm, Daddy udah?" tanya Milly, sesaat sebelum menguap tanpa berusaha menutupi mulutnya. "Udah, baru aja beres. Sekarang giliran kamu. Udah mau jam setengah enam." Milly menggeliat, kemudian menggeser tubuh ke pinggir tempat tidur. Memaksakan diri untuk duduk, kemudian berdiri dan jalan terhuyung-huyung menuju kamar mandi. Saat Milly keluar beberapa menit kemudian, sajadah telah terhampar di lantai, lengkap dengan mukena yang menjadi hantaran pernikahan mereka. Milly celingukan mencari sosok Rahagi, tetapi tak jua menemukan pria tersebut. Milly

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN