PSD 22 Pagi itu tubuh Rahagi terasa lemas dan nyaris tidak bertenaga. Semalaman dia bolak balik ke kamar mandi hingga tak terhitung jumlahnya. Milly yang merasa bersalah akhirnya membalur perut dan punggung Rahagi dengan minyak kayu putih, serta membiarkan pria itu tidur di pangkuannya seusai salat Subuh tadi. Milly yang ingin bertanggung jawab atas kejadian itu akhirnya pagi-pagi sudah keluar untuk membeli bubur di depan komplek perumahan. Eri yang ikut bersamanya terus menerus memandangi seorang pria berparas tampan yang duduk di kursi seberang meja. Milly beberapa kali menyiku lengan sahabatnya itu agar bisa menahan diri dan tidak memandangi pria tersebut dengan tatapan penuh nafsu. Sementara pria itu berulang kali menundukkan kepala, mungkin takut membalas tatapan Eri. "Buruan ab