Keesokan paginya. "Kakak, aku turut berduka." "Kami juga Lin'er," Mulai dari Leng Shui, Qing Yuwei, Zhou Qian dan Zhou Hu berbelasungkawa atas kematian Huang Yu. Wei Guanlin sudah lebih baik dari kemarin, tapi tidak dipungkiri perasaan kehilangan menyisakan sebuah jejak yang mendalam. Bagaimana tidak, sosok Huang Yu sangat berarti dalam hidupnya. Selain ayah, Huang Yu adalah figur penting dalam masa kecilnya. "Ibu, aku mulai besok tidak akan ada di sini ...." "Ibu mengerti Lin'er, kau tidak perlu khawatir. Lagi pula masih ada Wei'er dan Shui'er. Kau jangan pergi dengan membawa beban pikiran." Mendengar ini Wei Guanlin menatap bergantian Qing Yuwei dan Leng Shui. Mereka diam seolah bertukar kata dalam pikiran. "Apa Ya'er telah tahu kabar kematian kakek buyutnya?" tanya Wei Guanli