21 - Meminta Ditemani

1049 Kata

Erlangga dan Airin pun makan bersama-sama di apartemen pria muda kaya itu. Wajah Erlangga terus memunculkan senyum sambil menatap Airin. Ini agak mengherankan bagi Airin. "Mas, kenapa sih dari tadi malah senyum-senyum melulu ke aku? Apa ada yang aneh di aku, yah? Atau mungkin bedakku nggak rata? Padahal aku cuma pakai tipis-tipis saja loh tadi." Lama-kelamaan dia merasa risih karena ditatap terus begitu. Erlangga menggeleng. "Bedakmu baik-baik saja, Ai. Ehh, kamu sebelum ke sini usaha untuk pakai bedak segala, yah? Wah, terima kasih, loh! Aku jadi tersanjung." Airin sudah menampakkan mata datar dia bagai mata ikan mati. "Kok rasa percaya diri Mas Elang ini sepertinya berlebihan sampai tumpah-ruah, yah! Mbokya aku dibagi sedikit, tho Mas." "Ehh, Ai, kamu jadi kelihatan imut menggema

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN