11 - Membela Kebenaran

1051 Kata

Ketika Erlangga sudah hampir berada di sebelah meja tempat Airin berada, tiba-tiba Bramasta yang duduk di paling ujung dekat dengan arah Erlangga, menjulurkan kakinya. Erlangga tidak sempat melihat gerakan tiba-tiba dari Bramasta.  Pyukk! Bruak! Dua bunyi itu sudah memberikan tanda ada yang terjatuh.  Ya, makanan dan minuman yang dipegang Erlangga dalam sebuah baki limbung karena Erlangga tersandung kaki Bramasta dan gagal menyeimbangkan dirinya.  "ADUH! SIALAN!" teriakan kencang berasal dari arah Frea sambil dia berdiri dan mengibas-kibaskan tangan pada kemeja putih garis-garis biru dia yang terkena spageti berikut bumbu sausnya. Rok mini jins dia juga terkena siraman jus alpukat.  "Lah!" Lukito yang juga terkena cipratan minuman yang jatuh di pangkuan Frea karena dia duduk di sebela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN