Bab 27. Amarah Tuan Firdaus

1164 Kata

Edwin dibuat terhenyak ketika keluar dari ruang ICU, pipinya memerah dan terasa perih, tetapi rasa sakitnya masih bisa dia tahan, dan tidak sebanding dengan rasa sakit yang berikan Sara saat ini. “Dasar menantu gak punya otak! Tega kamu menyakiti hati anak Mama! Di depan mata istri kamu sendiri sudah berani cium perempuan lain! Mana hatimu, Edwin!” maki Amy setelah menampar pipi menantunya, menumpahkan amarah yang sudah meletup-letup. Hana tampak memalingkan wajah sembabnya dan masih terdengar isak tangis yang tertahankan. Pria itu menatap nanar kedua wanita berbeda usia itu, bagaimana bisa mama mertuanya ada di rumah sakit? Pikir Edwin, tapi bisa langsung ditebak jika pasti Hana yang menghubunginya. “Kamu pikir dengan Hana mengizinkan kamu menikah, lalu bisa seenaknya bermesraan di dep

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN