“Ah, sial.” Jagad merutuki dirinya sendiri saat mereka berdua memisahkan diri dari ciuman itu. Sebelum hal itu membuat Jagad bertindak lebih jauh. “Kenapa mas?” Tanya Kaila kebingungan karena tiba – tiba menggerutu. “Aku lupa bawa belanjaanku di mobil.” Jawab pria itu. “Belanja?” Kaila menaikkan alis, “ngapain pake belanja segala?” Jagad menggelengkan kepalanya. “Ngga apa – apa. Mas ke mobil dulu deh.” Pria itu berbalik lalu berjalan keluar dari kamar tersebut dan berniat untuk mengambil barang – barang yang ia lupakan saking terburu – burunya. Kaila menyandarkan tubuhnya di meja sepeninggalan pria itu. lalu menghembuskan napasnya saat ia merasa otak dan hatinya berjalan tidak sesuai. Mengapa ia menyukai ciuman pria itu? batin Kaila bertanya – tanya. Tapi, bukankah bagus jika ia men