HILLARY menyibak selimut yang menutup tubuh polosnya. Salah satu tangan Jullio masih memeluk perutnya erat. Sementara tangan lainnya berada di bawah kepala. Hillary terbangun karena kantong kemihnya penuh, ia ingin segera menguras kantong kemihnya dan membuang urine di toilet. Dengan hati-hati, Hillary memindahkan tangan Jullio dan beranjak dari tempat tidur. Sekilas ia melihat jam di dinding. Pukul lima sore. Hillary segera masuk ke kamar mandi dan bergegas mandi. Untungnya ia menemukan handuk bersih di lemari, jadi dia memakai handuk tersebut untuk membungkus tubuhnya saat keluar dari kamar mandi. Jullio sudah bangun, entah sejak kapan. Pria itu berdiri menjulang di depan kamar mandi. “Kau sudah mandi?” tanyanya. “Seperti yang kau lihat.” “Kenapa tidak membangunkanku?” tanya Jullio la