Krystal tercengang melihat kartu hitam yang diberikan Austin kepadanya. Matanya membulat lucu, sedangkan dia masih terdiam. "Ka-kamu serius?" tanyanya. "Ya, tentu saja aku serius. Kamu sekarang adalah istriku, maka kamu adalah tanggung jawabku," jawab Austin. "Tapi kenapa harus memberikan ini kepadaku? Kenapa tidak kartu lain?" "Karena aku ingin. Sudahlah, ayo kita keluar! Apakah masih ada tempat yang ingin kamu kunjungi? Sekarang masih cukup siang," tanya Austin, melirik jam mahal yang melingkar di pergelangan tangannya. "Sebenarnya tidak. Tapi jika pulang sekarang, akan sangat membosankan. Bagaimana jika kita jalan-jalan ke taman?" saran Krystal. "Baiklah, ayo!" Austin mengambil belanjaan Krystal dan menggenggam tangan Krystal, barulah membawa wanita itu keluar dari mall terseb