Jika ia punya nyawa layaknya manusia, mungkin separuh nyawanya sudah melayang karena mencemaskan Chandni. Itulah yang dirasakan Devdas. Secepat apa pun ia melintasi 7 lapis langit, sekejap tidak ada artinya dibanding kekhawatirannya terlambat menemui Chandni. Ia menoleh ke belakang sesekali, kalau- kalau Satya sudah turun untuk menunaikan tugasnya. Devdas tiba di pemandian dan terhenyak sesaat. Ia menyaksikan Chandni sedang ditenggelamkan oleh beberapa wanita dalam kolam surut itu. "Mati kau, Chandni! Rasakan sakit hati kami selama ini," hardik para selir seraya menekan kuat- kuat kepala Chandni di dalam air. Chandni kelepek- kelepek berusaha melawan, berangsur- angsur kehilangan kekuatannya. Devdas sangat murka, jemari siap mencengkeram semua selir itu, akan tetapi ia harus memilih tin