Piknik Ibu (2)

1387 Kata

“Biar aku aja yang melakukannya.” Ayana ingin mengambil pel dari Isa, karena yang dilakukan pria itu hanya membuat lantai semakin basah. Sayangnya, dia tidak hati-hati, dan malah tergelincir ke lantai. Refleks, dia meraih sesuatu sebagai pegangan agar tidak terjatuh. Tanpa diduga, sesuatu itu adalah tangan Isa. Isa tanggap mengulurkan tangan untuk meraih pinggang Ayana, sementara tangan satunya lagi telah diraih oleh gadis itu lebih dulu. Jantung Ayana berdebar cepat, bukan saja karena proses akan jatuhnya, tapi juga dengan posisinya dan Isa saat ini. Gugup merayap, membuatnya bahkan tidak berani bernapas kuat-kuat, apalagi bergerak untuk menjauh. Isa memerhatikan netra cokelat Ayana yang seperti diisi bintang gemintang, lalu matanya kembali jatuh pada bekas ciuman di leher gadis itu.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN