“Mengungkapkan kesalahan orang lain tidak bisa membenarkan kesalahanmu.” ─Isa─ *** “Kamu juga?” “Ya!” jawab Ayana spontan. Hah? “Enggak! Siapa bilang!” Isa tersenyum, sementara Ayana merasa malu. “Besok saya libur,” kata Isa. “Bagus. Besok aku mau survei perusahaan untuk tempat magang, jadi nggak bisa nemenin Bayu.” Isa mengernyit. “Kamu mulai magang?” Ayana mengangguk. Percakapan berakhir di sana, terlebih Ayana mulai menguap. “Aku akan pergi tidur.” “Hemm...” “Selamat malam.” Isa mendongak, melihat Ayana yang hanya tampak punggungnya. Dengan suara pelan dia membalas, “Selamat malam...” Pria itu lantas ke kulkas, mengambil pancake, dan memakannya dengan lahap. “Apakah enak?” Isa mendongak saat mendengar pertanyaan barusan. Dia melihat ilusi Rasti di depannya sedang terse