"Tidak. Aku tidak perlu bukti apa pun, Rey. Aku percaya dengan istriku." Di luar dugaan, Mas Andre menggenggam erat tanganku saat menjawab lugas tawaran Rey. Membuat dahi lelaki kurang ajar itu berkerut dalam seketika. Mungkin, lelaki berjambang tipis dengan tampang menyebalkan itu tak pernah menyangka kalau Mas Andre bakal menolak bukti yang akan dia tunjukkan. Tapi justru … lebih percaya padaku. Istrinya. Tahu apa yang kurasakan sekarang? Saat Mas Andre memperlakukanku semanis ini? Terang saja aku merasa terharu sekaligus tersanjung. Cintaku padamu memang tak seharusnya kau sangsikan, Mas! Eh. Please, stop! Jangan terlalu bucin, Indri! "Ayo, Sayang. Kita pulang. Belanjanya lain kali saja, ya, Mamas lagi nggak mood belanja. Pengennya mesra-mesraan aja sama kamu di kasur." Mas Andre ter