Dia Istriku

1808 Kata

Aku yang masih penasaran dengan apa maksud Mas Andre yang tiba-tiba memintaku untuk berdandan cantik, memoles wajah dengan make-up natural selepas membalut tubuh dengan long dress sifon warna biru tua bermotif bunga. "Mau ke mana sih, sebenarnya?" ulangku sesaat setelah memberi pewarna merah muda di bibirku. Rambut panjangku aku ikat sekedarnya saja yang penting rapi. Bekas tamparan yang kudapat kemarin, aku sapu dengan bedak berwarna natural untuk menyamarkannya. "Ada undangan makan malam sama rekan bisnis," balas Mas Andre yang telah membalut tubuhnya dengan setelan formal. Kemeja putih yang dibalut jas warna navy, membuatnya terlihat lebih tampan dari biasanya. Bahkan, luka lebam yang masih terlihat di kedua pipinya, hasil perbuatan Mas Aryan kemarin, sama sekali tak memudarkan pesona

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN