Menang Lotre

1849 Kata

"Jawab aku, Mas! Jawab!" Aku berteriak sambil menatap nanar padanya. Mendesak dirinya dengan perasaan mengharu biru. Sungguh, sikap diamnya membuatku tersiksa dan tak tahu harus menyimpulkan apa selain dia membenarkan tebakanku. Napas Mas Andre tampak tak beraturan. Pandangan matanya menatap lurus ke depan. Dia ... tak mengacuhkanku. Dan jujur, aku sakit karenanya. Tanpa bisa kutahan lagi, rasa perih yang sedari tadi menggamit di hati memaksaku menumpahkan air mata dengan isak tangis yang mengiringi. Apakah benar Mas Andre siap berpisah denganku? Pertanyaan yang belum mendapat jawaban ini membuat dadaku semakin rasa terhimpit dan seperti dipukul palu godam. Nyatanya, meski berkali-kali mengatakan siap bercerai, rupanya aku tak sekuat itu mentalnya jika harus menyandang gelar janda di us

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN