Tambahan bonus update sedikit, ya. *** Pagi harinya, Natt yang sama sekali tak tidur. Turun dari tempat tidur ketika melihat ponselnya yang bergetar oleh panggilan dari Darren. Perih di dadanya kembali muncul setiap mengingat Darren. Dengan semua perhatian yang pria itu berikan, ternyata hanyalah salah satu cara licik Darren untuk memilih pria itu dengan kepasrahan. Semua itu tak lebih dari sebuah kebohongan. Sambil memilah serpihan-serpihan hatinya yang hancur bertaburan, manakah yang masih bisa terselamatkan. Sebelum kemudian perlahan Natt menyusunnya meski tahu usahanya akan berakhir dengan sia. Dan akan kembali hancur berkeping-keping. Natt membalikkan ponselnya dan beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Lama ia berdiri di depan cermin, memandang seorang wanita yang begit