Part 18

1316 Kata

Akhirnya Darren berhenti mencumbu Natt setelah mobil mulai memasuki gerbang rumah. Natt dengan wajah merah dan bibir bengkaknya, beringsut ke sudut mobil. Seolah takut pria itu akan menerkamnya lagi. Darren terkekeh pelan, “Wajahmu sudah terlihat berwarna,” gumamnya menggoda. Yang semakin membakar wajah Natt. Mobil berhenti, Darren turun lebih dulu dan membukakan pintu untuk Natt. Menggandeng tangan Natt memasuki rumah. “Darren?” Finar terkejut dengan kemunculan putranya, dan terperangah dengan sosok yang lain yang berdiri di samping Darren. “Kita punya tamu?” Darren mengangguk. “Apa Papa sudah datang?” “Di atas. Mama akan segera memanggilnya. Kalian tunggu di ruang tengah,” ucap Finar sebelum melangkah pergi. “Duduklah.” Darren menarik lengan Natt untuk duduk di sampingnya. “J

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN